Ibu - Ibu Wajib Baca Mengenal Hipospasdia : Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Baru - baru ini berita Indonesia dikejutkan dengan Aprilia Manganang, seorang TNI wanita yang menjadi Pria. Hal ini disebabkan karena dia mengalami Hipospasdia selama hidupnya. Lantas apakah Hipospasdia itu? Berbahayakah? Yuk cek faktanya !!!
Gejala Hipospasdia
- Lubang uretra terletak di dekat ujung, bagian tengah, atau di pangkal Mr. P (dekat skrotum).
- Kulup yang terlihat menaungi ujung Mr. P.
- Mr. P yang melengkung ke bawah akibat pengencangan jaringan di bawah Mr. P
- Percikan urine tidak normal saat buang air kecil
Penyebab Hipospasdia
- Memiliki anggota keluarga dengan kondisi yang sama.
- Pajanan rokok atau pestisida selama kehamilan.
- Terhambatnya kerja hormon testosteron, sehingga pertumbuhan Mr. P terganggu.
- Usia ibu hamil di atas 40 tahun.
- Mengandung pada saat berusia 35 tahun ke atas
- Menderita obesitas dan diabetes saat hamil
- Menjalani terapi hormon untuk merangsang kehamilan
- Terpapar asap rokok atau pestisida saat hamil
Diagnosis Hipospadia
Hipospadia dapat diketahui melalui pemeriksaan fisik setelah bayi dilahirkan, tanpa harus dilakukan pemeriksaan penunjang. Namun, pada hipospadia yang parah, pemeriksaan lanjutan, seperti pemeriksaan genetik dan uji pencitraan, dibutuhkan untuk mengetahui kelainan lain yang terjadi pada kelamin bayi. Oleh karena itu, dokter akan menganjurkan pemeriksaan kromosom dan pemindaian area genital.
Pengobatan Hipospadia
- Membuat urine mengalir keluar melalui ujung depan Mr. P.
- Membuat Mr. P tidak membengkok ketika ereksi.
- Membuat Mr. P terlihat senormal mungkin.
Penting untuk diingat, jangan menyunat anak sebelum operasi dilakukan. Dokter bedah mungkin akan memerlukan cangkok dari kulup untuk membuat lubang kencing baru.
Komplikasi Hipospadia
- Anak kesulitan untuk belajar buang air kecil di kamar kecil.
- Bentuk Mr. P tidak normal.
- Gangguan akibat ejakulasi tidak normal.
- Gangguan psikologis, akibat pengidap tidak percaya diri dengan kondisi alat vitalnya.
- Mr. P melengkung tidak normal saat ereksi.
- Kesulitan belajar berkemih
- Kelainan bentuk penis saat ereksi
- Gangguan Ejakulasi
Baca Juga : Sosok Pemeran di Balik The Falcon, Siapakah Dia?
Pencegahan Hipospadia
Ibu hamil dapat mengurangi risiko hipospadia pada janin dengan melakukan sejumlah hal sederhana berikut :
- Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
- Hindari pekerjaan yang terpapar pestisida.
- Konsumsi suplemen asam folat sesuai anjuran dokter kandungan.
- Pertahankan berat badan ideal.
- Rutin ke dokter kandungan untuk memeriksakan kehamilan.
Post a Comment for "Ibu - Ibu Wajib Baca Mengenal Hipospasdia : Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya"